BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 27 Mei 2009

UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan Pemerintah. Untuk ujian nasional pada tingkat sekolah dasar disebut dengan istilah UASBN. UASBN adalah singkatan dari Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional. Kemunculannya didasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 39 Tahun 2007.
Menurut pasal 1 (1) pada Permendiknas tersebut dijelaskan, bahwa UASBN adalah ujian nasional yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa. Dengan demikian, UASBN khusus dilaksanakan pada SD/MI/SDLB, sedangkan untuk SMP ke atas tetap ujian nasional (UN).
Penulis menjadikan SDN 06 Petang Cempaka Baru sebagai tempat untuk melakukan observasi dikarenakan sekolah tersebut merupakan sekolah yang pernah di duduki oleh salah seorang teman penulis, selain itu penulis juga ingin mencari tahu bagaimana proses UASBN (dari persiapan sampai pelaksanaanya) di sekolah yang terhitung sebagai sekolah yang bisa digolongkan ke sekolah yang ”kecil”.


B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang perlu diidentifikasi. Masalah-masalah tersebut antara lain :
a. Mengapa perlu dilaksanakan USBN di sekolah ?
b. Bagaimana pelaksanaan USBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru?

C. Pembatasan Masalah
1. Bagaimana proses perencanaan kegiatan UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru ?
2. Bagaimana pengorganisasian kegiatan UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru ?
3. Bagaimana pengendalian kegiatan UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru ?
4. Apa saja masalah yang ditemui dalam pelaksanaan UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru dan bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut ?

D. Tujuan Penulisan
Selain itu tujuan penulisan makalah ini ditujukan antara lain untuk:
a. Laporan observasi ini dibuat semata-mata untuk membantu penulis dan teman-teman mahasiswa yang ingin mengetahui gambaran UASBN dan pelaksanaannya secara umum dan secara khusus di SDN 06 Petang Cempaka Baru.
b. Laporan observasi ini juga memberikan dapat membantu memberikan gambaran kepada para pembaca yang belum mengetahui tentang pelaksanaan UN, sehingga turut andil dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Evaluasi Belajar
Kata evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya penaksiran atau penilain. Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menjalankan kerja atau proses menilai tersebut disebut dengan evaluator.
Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen menjelaskan bahwa evaluasi berhubungan dengan pengukuran. Dalam beberapa hal evaluasi lebih luas, karena evaluasi juga termasuk penilaian formal dan penilaian intuitif mengenai kemajuan peserta didik. Evaluasi juga mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan demikian hasil pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan penelitian.
Menurut Drs. Anas Sudijono dalam bukunya Evaluasi Pendidikan, ada dua pengertian evaluasi yaitu : Evaluasi adalah proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurna pendidikan.
Evaluasi (penilaian) adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman, pengalaman disini maksudnya adalah berkat proses pendidikan (Schwartz, dkk)
Edwind wandt & Gerald W. Brown (1977) mengemukakan : “Evaluation refer to the act or process to determining the value of something” yaitu evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian; suatu tindakan atau proses untuk menentukan suatu nilai dari sesuatu.
Evaluasi hasil Belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang dtitetapkan.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Fungsi dari evaluasi hasil belajar adalah:
a. Diagnostik: Menentukan letak kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar, bisa terjadi pada keseluruhan bidang yang dipelajari oleh siswa-siswa pada bidang tertentu.
b. Seleksi: Menentukan mana calon siswa yang dapat diterima disekolah tertentu dan mana yang tidak dapat diterima. Seleksi dilakukan guna menjaring siswa yang memenuhi syarat tertentu.
c. Kenaikan Kelas: Menentukan naik/lulus tidaknya siswa setelah menyelesaikan suatu program pembelajaran tertentu.
d. Penempatan: Menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan/potensi mereka. Instrument yang digunakan antara lain readiness test, aptitude test, pre-test dan tekhnik-tekhnik observasi.

B. Teknik-teknik Evaluasi
1. Tes
Tes merupakan suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok (hal38). 3 macam tes, yaitu :

a) Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b) Tes formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.
c) Tes sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan atau akhir semester
Jenis-jenis tes, antara lain:
1) Menurut variabel atau apa yang mau diukur
• Tes prestasi belajar atau hasl belajar atau achievement test, digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dan kebrhasilan guru dalam mengajarkan suatu mata pelajaran
• Tes kemampuan belajar atau tes bakat umu, bertujuan untuk mengukur kecakapan potnsial agar siswa dapat mengikuti pelajaran-pelajaran sekolah dan bersifat meramalkan kecakapan yang mungkin akan dicapai siswa setelah mendapatkan pendidikan yang selayaknya.
2) Menurut bentuk atau tipe atau ragam itemnya
 Tes karangan atau uraian (essay test)
Merupakan suatu tes yang memberikan kesempatan siswa untuk mengorganisasikan jawabannya secara bebas sesuai dengan kemampuannya dengan bahasanya sendiri atas sejumlah item yang relative kecil dan tuntutan jawaban yang benar, relevan, lengkap, berstruktur, jelas.
 Tes objektif atau objective test
Merupakan suatu tes yang telah menyediakan sejumlah jawaban, sehingga siswa tinggal memilih satu jawaban yang benar dari sejumlah jawaban yang telah tersedia dari sejumlah besar item. Bentuk-bentuk tes objektif;
 Benar – salah (true-false)
 Menjodohkan (matching)
 Pilihan ganda (multiple choice)
ﻋ Pilihan ganda biasa
ﻋ Pilihan ganda analisis hubungan antar hal
ﻋ Pilihan ganda analisis kasus
ﻋ Pilihan ganda kompleks
ﻋ Pilihan ganda menggunakan diagram, grafik, tabel atau gambar
 Tes semi objektif atau semi karangan
Merupakan tes yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan jawabannya sendiri secara singkat sesuai dengan kemampuan dan bahasanya sendiri atas sejumlah itemyang relative agak besar sehingga jawaban dapat benar atau salah atau agak benar atau agak salah. Bentuk penyajiannya dibedakan menjadi tes jawaban singkat (short answer test) dan tes melengkapi (completion test)
3) Menurut lamanya waktu pengukuran
a) Tes kekuatan atau power test, yaitu suatu tes untuk mengukur taraf kemampuan siswa dalam batas waktu yang secukupnya akan tetapi yang diukur bukanlah kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaannya melainkan kemampuan dalam menjawab jawaban yang sukar.
b) Tes kecepatan atau speed test, mengukur kecepatan menjawab dan banyaknya jumlah jawaban yang bisa diselesaikan dalam suatu waktu yang telah disediakan
4) Menurut kegunaannya
Ω Tes diagnostik, merupakan suatu tes yang digunakan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan siswa sehingga berdasrkan kekurangan tersebut apat dilakukan pemberian perlakuan yang sesuai.
Ω Tes formatif, merupakan tes untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai bahan pelajaran, setelah mengikuti suatu program kegiatan instruksional tertentu, biasanya diberikan pada akhir program kegiatan instruksional sebagai post-test.
Ω Tes sumatif, merupakan suatu tes yang dilaksanakan setelah pemberian keseluruhan program dalam suatu kegiatan instruksional pada suatu periode berakhir, bahan tes sumatif lebih luas daripada bahan tes formatif.
5) Menurut alat ekspresinya
Alat ekspresi yang dimaksud adalah symbol yang dipakai untuk mengungkapkan isi item dan jawabannya sebagai alat ekspresi dapat dipakai symbol bahasa, bilangan, sikap perbuatan atau tingkah laku. Berikut adalah jenis-jenisnya:
a. Tes non verbal, yang dimaksud adalah tes yang pengungkapan isi item dan jawabannya memakai symbol bilangan, gambar dan tindakan.
b. Tes verbal, yang dimaksud adalah tes yang pengungkapan isi item dan jawabannya tidak memakai symbol bahasa baik yang mempunyai arti maupun yang tidak, secara lisan atau tertulis.
6) Menurut jumlah siswa yang dilibatkan
 Tes individual atau individual test, adalah tes yang dilaksanakan hanya terbatas untuk satu orang siswa pada saat tertentu, dilakukan melalui pemberian pertanyaan lisan dan tugas.
 Tes kelompok atau group test, adalah tes yang dilaksanakan untuk lebih dari satu orang siswa pada suatu saat dalam waktu yang bersamaan.
7) Menurut tingkat atau taraf mutunya
 Tes buatan guru, merupakan suatu tes yang dibuat dan digunakan oleh seorang guru sendiri di sekolah, karena belum diujicobakan, taraf kesukaran item, taraf pembeda item, taraf validitas tes, taraf realibilitas tesnya belum begitu meyakinkan.
Tes baku, merupakan suatu tes yang telah distandarisasi atau yang disusun secara cermat oleh tim ahli penyusun tes melalui uji coba berkali-kali, sehingga tes tersebut memiliki mutu yang tinggi

2. Non Tes
Alat pengukuran non tes pada umumnya sama dengan alat pengukur tes, hanya saja alat pengukuran non tes berupa rangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Jenis-jenis non tes, antara lain:
 Observasi atau pengamatan (observation).
Observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat. Jenis-jenis observasi:
a. Observasi sistematis dan observasi non sistematis, observasi sistematis menggunakan pedoman observasi sebagai instrument pengamatan, sedangkan non sistematis tanpa menggunakan pedoman observasi.
b. Observasi partisipatif dan non partisipaitif, observasi ini berdasarkan ikut serta apa tidaknya orang yang melakukan observasi terhadap apa yang diamatinya.

 Catatan anekdota atau anecdotal record
Merupakan suatu catatan faktual dan seketika tentang peristiwa, kejadian, gejala atau tingkah laku yang spesifik dan menarik, yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok.
 Daftar cek atau check list
Daftar cek adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat, tertulis tentang berbagai gejala, yang dimaksudkan sebagai penolong pencatatan ada tidaknya sesuatu gejala dengan cara memberi tanda cek (V) pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Daftar cek bertujuan untuk mengetahui apakah gejala yang berupa pernyataan yang tercantum dalam daftar cek atau tidak ada pada seseorang individu atau kelompok.
 Skala nilai atau rating scale
Adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan, gejala atau perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai dari yang terendah sampai yamg tinggi.
 Angket atau kuisioner
Merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atas hal-hal yang diketauhinya.
o Angket terbuka atau tak berstruktur, disusun sedemikian rupa, sehingga responden secara bebas dapat memberikan jawabannya sesuai dengan bahasnya sendiri.
o Angket tertutup atau berstruktur, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.
o Angket langsung & Angket Tak Langsung
 Wawancara atau interview
Adalah suatu proses Tanya jawab sepihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancara (interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee.

Wawancara dapat dibagi menjadi tiga:
1. Wawancara dengan pertanyaan berstruktur atau tertutup, yaitu suatu wawancara dimana pertanyaan-pertanyaan dan kemungkinan jawaban-jawabannya telah disediakan oleh interviewer, sehingga jawaban dari interviewee tinggal dikelompokkan kepada kemungkinan jawaban yang telah tersedia.
2. Wawancara dengan pertanyaan tak berstruktur atau terbuka atau bebas, maksudnya yaitu suatu wawancara di mana pertanyaan-pertanyaan yang disediakan memberi kebebasan interviewee untuk menjawabnya atau mengemukakan pendapatnya.
3. Wawancara dengan pertanyaan bentuk kombinasi, merupakan suatu wawancara di mana pertanyaan-pertanyaan yang disediakan merupakan kombinasi antara pertanyaan terstruktur dengan pertanyaan tak terstruktur.

BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Observasi dilakukan di SDN 06 Petang Cempaka Putih sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 15 maret 2009 dan tanggal 14 april 2009 karena pada saat observasi yang pertama kali dilakukan, data yang diperlukan masih belum mencukupi untuk pembuatan laporan ini.

B. Responden / Informan
Dalam melakukan proses observasi ini, penulis sangat dibantu oleh kepala sekolah (Bapak Edi Suryadi, S.pd selaku Kepala SDN 06 Petang Cempaka Baru) yang langsung memberikan segala informasi yang beliau ketahui dari pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan, selain itu ada beberapa guru yang juga menanggapi pertanyaan penulis mengenai proses pelaksanaan UASBN ini.

C. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung untuk mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan di SMPN 235 dalam menghadapi UN. Karena dengan menggunakan teknik wawancara penulis dapat menggali informasi yang lebih dalam dari informan yang dirasa masih samar-samar. Penulis juga melakukan pengamatan langsung tentang bagaimana persiapan sekolah.
Dan untuk melengkapi makalah ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan mengambil beberapa teori-teori dari beberapa buku penunjang yang memberikan pemaparan berkaitan dengan pembahasan dalam makalah ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan dalam observasi ini adalah dengan menggunakan alat-alat pendukung seperti kamera handphone, recorder pensil (ballpoint) dan penulis menggunakan media internet dan komputer untuk mengumpulkan data serta mengolah data tersebut sehingga menjadi sebuah laporan yang sistematis.

E. Teknik Analisis Data
untuk menganalisis data yang telah terkumpul mengenai proses pelaksanaan UASBN di SDN 06 Petang Cempaka Baru, maka penulis meyimpulkan data-data tersebut secara deskriptif dan kualitatif sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan secara naratif sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan serta ditambah dengan hasil pengamatan di lapangan.

BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
Profil Sekolah
1. Nama Sekolah SDN 6 PETANG CEMPAKA BARU
2. NSS 101016003025
3. Alamat JL. SUMUR BATU NO 4 CEMPAKA BARU
4. Kecamatan Kec. Kemayoran
5. Kab/Kota Kota Jakarta Pusat
6. Propinsi Prop. D.K.I. Jakarta
7. Siswa 172
8. Kelas 6
9. Ruang Kelas 10
a. Baik 0
b. Rusak Ringan 0
c. Rusak Berat 0
d. Bukan Milik 10
Bangunan Milik: Pemerintah, Akreditasi Sekolah: B
SDN 06 Petang merupakan sekolah yang kecil karena hanya mempunyai 10 ruang kelas yang digunakan juga sebagai ruang guru dan kepala sekolah, bahkan harus berbagi ruangan dengan SDN 05 Pagi, selain itu fasilitas yang dimiliki oleh kedua sekolah ini cukup minim, ini dapat diketahui dari fasilitas MCK yang dimiliki tidak sesuai dengan jumlah siswa yang dimiliki. Begitu pula dengan keadaan sarana penunjang lainnya seperti meja dan kursi yang ada di kelas perlu diganti karena sudah banyak yang tua.

B. Perencanaan Kegiatan UN
Menurut Bapak Edi Suryadi, S.Pd. Kepala SDN 06 Petang cempaka baru, UASBN merupakan program pemerintah yang dijalankan sebagai proses evaluasi pendidikan di Indonesia untuk mengukur sejauh mana penguasaan materi pembelajaran selama murid atau siswa menjalani proses pendidikan.
Untuk Penyelenggaraan UASBN, pembiayaannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat dan provinsi bersama-sama menanggung biaya yang berhubungan dengan kewenangan dan tanggung jawab Menteri, BSNP, Gubernur, dan Duta Besar Republik Indonesia apabila terdapat penyelenggaraannya diluar negeri.
Syarat-syarat peserta yang diizinkan untuk mengikuti UASBN adalah mereka (Peserta didik) yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SD, MI, dan SDLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa ringan, dan Tunalaras). Atau juga Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester 1 tahun terakhir.
Ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) pada tahun pelajaran 2008/2009 ini dilaksanakan pada 11-13 Mei, meliputi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Adapun ujian susulan dilaksanakan pada 18-22 Mei.
No Mata Pelajaran Jumlah Soal Waktu
1 Bahasa Indonesia 50 Butir 120 Menit
2 Matematika 40 Butir 120 Menit
3 Ilmu Pengetahuan Alam 40 Butir 120 Menit
mengapa UAN itu sangat diperlukan yaitu untuk mengukur sejauh mana mutu pendidikan di Indonesia dan pemerataannya maksud pemerataan disini adalah apakah pendidikan itu sudah berjalan dengan seimbang di antara satu daerah dengan daerah yang lain, jadi apabila terjadi ketimpangan yang sangat mencolok diantara tiap daerah maka pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah perlu mencermatinya ketimpangan yang terjadi dari hasil UASBN tersebut sebagai dasar untuk memberikan layanan dan bantuan bagi sekolah yang belum bisa memenuhi standar kelulusan minimal yang baik untuk bisa meningkatkan kondisi dan mutu sekolah yang masih dirasakan ketinggalan.
Untuk menghadapi USBN yang akan diselenggarakan pada pertengahan bulan Mei tahun 2009 ini SDN 06 Petang Cempaka Baru telah melakukan perencanaan dan persiapan yang cukup matang bagi siswa untuk menghadapi ujian. Perencanaan yang dilakukan meliputi pembentukan panitia pelaksana USBN di sekolah yang bekerja sama dengan rayon (dinas pendidikan setempat), melakukan persiapan tempat yang nantinya dipakai dalam pelaksanaann USBN di sekolah tersebut.
Selain melakukan persiapan fisik SDN 06 juga berupaya keras untuk terus melakukan persiapan yang antara lain mengadakan kegiatan tambahan yaitu sekolah menerapkan strategi berupa pemberian pendalaman materi untuk anak-anak kelas 6 yang akan menghadapi UASBN, pendalaman materi tersebut lebih diutamakan mata pelajaran yang di UN kan, selain pemberian pendalaman materi sekolah juga bekerja sama dengan yayasan pendidikan swasta dan sekolah-sekolah dasar yang satu gugus dengan SDN 06 Petang untuk melakukan dan memberikan bimbingan Tryout yang soal-soalnya merupakan soal yang di buat dari sekolah-sekolah tersebut. Nantinya soal-soal tersebut akan ditukar satu sama lain secara bergantian. Try out ini dilakukan setiap bulan kepada setiap anak kelas 6, dan sekolah juga membuka komunikasi serta memberikan pengarahan kepada orang tua murid dan pada murid itu sendiri tentang seberapa pentingnya pelaksanaan ujian akhir ini, karena hasil ujian ini juga menentukan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan keatasnya.

C. Pengorganisasian Kegiatan UN
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) bertujuan untuk menilai pencapaian komptensi lulusan secara nasional pada mata pengajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Selain itu untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu.
Dalam menghadapi hal tersebut SDN 06 Petang Cempaka Baru melakukan koordinasi kerja dengan membentuk tim panitia pelaksana USBN yang selalu berkoordinasi dengan rayon. Dalam tim tersebut terdapat pembagian tugas sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Panitia tersebut meliputi ketua panitia yang bertugas untuk mengatur segala kegiatan mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, sampai nantinya evaluasi kegiatan. Panitia bagian administrasi yang mengatur seluruh pengeluaran dan perhitungan biaya yang dikeluarkan selama pelaksanaan UASBN. Panitia konsumsi yang bertanggung jawab atas pengadaan konsumsi bagi pengawas dari sekolah lain pada saat melakukan pengawasan di SDN 06 Petang Cempaka Baru, dll. Jumlah panitia untuk kegiatan USBN ini tidak terlalu banyak, karena guru-guru yang dimiliki oleh SDN 06 Petang Cempaka Baru tidak begitu banyak selain itu mereka juga telah mendapatkan tugas sebagi pengawas di sekolah lain yang telah ditetapkan.
Semua panitia yang terbentuk saling berkoordinasi melalui rapat-rapat yang diadakan secara intern. Dalam kegiatan USBN tahun ini panitia sangat serius sekali dalam mengerjakan tanggung jawabnya, hal tersebut dilakukan agar setiap kegiatan yang berlangsung nantinya dapat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk pengorganisasian kelas, pada pelaksanaannya. SDN 06 Petang bekerja sama dengan SDN 05 Pagi untuk mengatur dimana anak didik mereka akan melakukan ujian.
Menghadapi USBN tahun ajaran 2008-2009 yang akan dilaksanakan pada tanggal 11-13 Mei 2009, SDN 06 Petang beharap agar pelaksanaan UASBN dapat berjalan lancar seperti tahun sebelumnya yaitu meraih kelulusan 96 % dari jumlah siswa yang mereka miliki atau bahkan lebih baik. Hal tersebut pastinya akan memacu semangat para guru dan murid dalam memberikan hasil yang terbaik dari proses belajar mengajar yang telah mereka lakukan selama 6 tahun di sekolah dasar.

D. Pengawasan dan Pelaksanaan Kegiatan UN
Untuk soal UASBN, tidak semuanya dibuat oleh penyelenggara UASBN di tingkat provinsi, namun berbagi dengan pusat. Ada 25 persen soal dari Badan Nasional Pendidikan (BNSP), dan sisanya sekitar 75 persen berasal dari penyelenggara berdasarkan spesifikasi soal UASBN tahun pelajaran 2007/2008 yang ditetapkan oleh BNSP.
Sedangkan soal–soal yang dirakit dan dipilih oleh BNSP, bisa dikembangkan dan dikelola oleh Badan Penelitian Pendidikan Nasional. Sedangkan soal yang ditetapkan oleh guru perwakilan dari setiap kabupaten/kota yang sudah dilatih.
Menurut bapak Edi Suryadi, S.pd. Departemen Pendidikan sudah menetapkan bahwa untuk pengawasan, semua diserahkan kepada setiap penyelangara UASBN tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota hingga Kantor Cabang Dinas Pendidikan/Unit Pelaksana Teknis Dasar Kecamatan sesuai dengan tugas dan kewenagannya. Sedangkan pengawasan diruang ujian, dilakukan oleh tim dari pengawas UASBN.
Kerjasama dalam soal pengawasan ini, bahkan dilakukan secara berjenjang, diperkirakan akan memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan. Bila pun kecurang terjadi, kemungkinan bisa cepat terungkap sebab para pengawas berasal dari pengawas UASBN sendiri yang memiliki integritas yang tidak diragukan.
Untuk mengolah hasil UASBN, hanya bisa dilakukan dengan sistem pemindai oleh penyelenggara UASBN tingkat provinsi dengan menggunakan sistem dan standar penilaian yang sudah ditetapkan BNSP. Pelakasaan UASBN ini, semuanya memiliki landasan yuridis yang sangat jelas. Dari mulai Undang – Undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 58 ayat (2), kemudian Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 94 ayat (d), lalu ada pula peraturan pemerintah No.39 tentang Ujian Akhir sekolah Bersandar Nasional (UASBN) dan Pos UASBN 2007/2008.
Bukan hanya itu, masih ada pula Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Pasal 94 butir (d) yang menyebutkan bahwa Ujian Nasional untuk peserta didik SD/MI/SDLB mulai dilaksanakan sejak tiga tahun sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini. Jadi, ujian nasional SD/MI/SDLB harus dilaksanakan mulai tahun ajaran 2007/2008. Nah, implementasi dari berbagai peraturan itulah, maka Diknas menyelenggarakan UASBN melalui Badan Standar Nasional Pendidikan.


E. Masalah yang Dihadapi
Kendala atau masalah yang sering ditemui dalam menghadapi pelaksanaan UASBN antara lain soal kesiapan siswa. Seperti yang telah saya bahas sebelumnya mengenai perilaku siswa yang sedikit berubah menjelang UASBN serta persiapan siswa yang kurang, dirasakan menjadi kedala yang menjadi perhatian khusus semua wali-kelas dan para guru lainnya, siswa kendala lainnya yaitu datang dari kurangnya perhatian dari orang tua.
Selain masalah diatas, Bapak Edi Suryadi juga mengungkapkan bahwa yang menjadi salah satu kendala dalam menghadapi UASBN adalah ruang kelas yang harus di bagi dengan siswa SDN 05 Pagi, akan tetapi masalah ini tidak akan berpengaruh terhadap proses berlangsung.

F. Upaya Mengatasi Masalah
Mengenai kesiapan siswa dalam menghadapi UASBN, sekolah selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa seperti rutin memberikan latihan soal-soal yang akan membantu dan mengukur sampai dimana kesiapan siswa dalam menghadapi USBN. Selain itu para guru selalu memberikan motivasi yang besar secara terus menerus serta memantau kemajuan dan kemunduran prestasi siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal. Dengan begitu diharapkan setiap perkembangan siswa dapat terpantau dengan baik dan para guru dapat melihat bagaimana kesiapan siswa dalam menghadapi USBN.
Sedangkan untuk mengatasi masalah dari kurangnya perhatian dari orang tua, pihak sekolah akan terus berupaya untuk memberikan penjelasan dan pandangan-pandangan mengenai UASBN yang akan dilaksanakan oleh putra-putri mereka dengan membuka layanan baik via telpon maupun mendatangi rumah setiap siswa yang akan mengikuti UASBN.


G. Pengalaman Mengikuti Ujian Nasional
Ujian Nasional selamanya akan menjadi momok yang mencemaskan bagi setiap siswa yang akan menjalankannya, akan tetapi dari dulu saya merasakan bahwa ujian nasional merupakan suatu tantangan yang harus dilewati apabila kita menginginkan untuk menapaki jenjang sekolah yang lebih tinggi. Pengalaman saya mengikuti Ujian Nasional pertama kali pada waktu SD ditahun 2000. Pada saat itu ujian ini belum bernama UASBN melainkan EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional), persiapan yang saya lakukan sama seperti anak-anak lainnya yaitu belajar dan belajar yang dilakukan tidak hanya di sekolah, bahkan setiap pulang sekolah selalu diadakan try out mengenai materi yang telah di berikan pada saat pendalaman materi pada belajar yang sudah dilakukan. Hal itu berlangsung selama 3 bulan penuh sebelum hari H. Tetapi semua itu saya lakukan dengan santai dan tanpa beban karena saya yakin saya akan dapat melewati ujian itu dengan baik. Hasil try out dan latihan-latihan saya pun cukup memuaskan, jadi itu merupakan motivasi terbesar saya dalam menghadapi ujian. Untungnya pada zaman itu belum menggunakan sistem komputerisasi untuk pengecekan hasil jawaban. Wali kelas saya menganjurkan untuk membuat hasil jawaban yang dituliskan di LJK untuk ditulis di selembar kertas setelah mengisi semua lembaran jawaban dengan benar, dengan tujuan agar setelah selesai ujian sang walikelas dapat mengetahui terlebih dahulu seberapa benar jawaban yang telah dituliskan.
Ujian Nasional pada saat SMP saya merasakan hal-hal yang sama seperti pada pelaksanaan Ujian Nasional pada saat SD dulu tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada pengecekan LJK yang sudah menggunakan sistem komputerisasi.
Ujian Akhir Nasional pada SMA lah yang saya rasa menjadi ujian yang paling mengasyikkan dan sangat menantang karena pada saat itu semua murid yang terdapat di kelas saya dicap sebagai murid yang malas dan tukang ribut dan bahkan ada beberapa oknum guru SMA saya yang juga berperan sebagai wali kelas IPS dan IPA lainnya memberikan prediksi yang mereka bilang sangat jitu yaitu dari Kelas IPS 2 yang saya tempati itu minimal akan ada 4 sampai 5 orang yang tidak akan “lolos” ujian nasional, dan akan mengulangi bangku kelas 3 pada tahun berikutnya. Namun karena tekat bulat kami dengan belajar yang tekun kami bisa membuktikan kepada semua guru bahwa kami warga IPS 2 lulus secara sempurna tanpa ada keraguan. Sedangkan kelas yang jelas-jelas diunggulkan malah ada yang tidak lulus.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau yang sering disingkat USBN merupakan ujian akhir bagi siswa-siswa sekolah dasar yang wajib diikuti oleh para siswa sekolah dasar kelas VI guna melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang telah dilakukan di sekolah-sekolah dasar selama kurang lebih 2 tahun ini mengakibatkn pro dan kontra. Namun di balik itu semua saya yakin pasti pemerintah selalu berusaha sekuat tenaga demi tercapainya pendidikan yang mengedapankan peningkatan mutu pendidikan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
SDN 06 Petang Cempaka Baru sudah berupaya seoptimal mungkin dalam menghadapi pelaksanaan UASBN untuk tahun ajaran 2008/2009. ini terlihat dari proses perencanaan yang cukup matang dan persiapan yang telah jauh lebih dahulu dijalankan oleh SDN 06 untuk menghadapi UASBN.
Meskipun terdapat masalah dan kendala-kendala yang menjadi pengahambat dalam proses pelaksanaan UASBN ini, tapi pihak sekolah telah bekerja sama dengan dinas pendidikan kota setempat dan rayon untuk mengatasinya dengan seoptimal mungkin.


B. Saran
Pelaksanaan USBN di sekolah-sekolah dasar saya rasa sudah cukup tepat. Karena sudah jelas tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan USBN adalah menilai pencapaian kompetensi secara nasional dan hasil USBN tersebut dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan bagi pemetaan mutu satuan pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Namun mungkin saran saya, sebaiknya pemerintah secara merata harus memperhatikan kekurangan apa saja yang masih ada dalam pelaksanaan USBN tersebut. Apakah standar minimal kelulusan itu telah dapat mewakili seluruh potensi siswa di seluruh Indonesia ini atau belum, karena jika tidak, pemerataan kualitas dan mutu pendidikan tidak akan terbagi secara merata dan nantinya itu akan membuat pendidikan di Indonesia akan semakin terpuruk.

Daftar Pustaka
Suharsimi, Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2006.
Tim Dosen UNJ. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UNJ, 2007.
Hamalik, Dr. Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Buki Aksara, 2008.
Ign. Masidjo. Pencapaian Penilaian Hasil Belajar siswa disekolah. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Bahan Ajar Perkuliahan

0 comments: