BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 18 Mei 2009

41 Siswa SMK Dijemur

Selasa, 24 Februari 2009

BATAM, METRO: Pesan singkat itu masuk melalui hape POSMETRO, Senin (23/2) lalu “Di SMK N 2 Legenda Kepala Sekolah memberikan sanksi kepada siswa satu kelas dengan dijemur dalam panas selama tiga hari berturut-turut. Ada yang pingsan, orang tua mengutuk aksi ini.” Ternyata, kabar ini tidak hanya masuk ke wartawan sudah menyebar ke hape beberapa pejabat. “Informasi ini juga masuk ke Kapoltabes (Kompbes Pol Slamet Riyanto),” jelas Kapolsekta Batam Kota AKP Robertus B Herry SIK. Jelas saja, kabar itu langsung ditindak lanjuti. Kapolsek langsung mengirim anggotanya untuk mencari tahu kebenaran info itu.

Inforamsi yang sama juga masuk ke Ketua DPRD Kota Batam, Suryo Respationo. Akhirnya, Kepala Dinas Pendidikan Muslim Bidin pun terpaksa turun ke sekolah tersebut, siang kemarin. Benarkan informasi terebut?
Siang itu, halaman depan sekolah tampak puluhan siswa sedang berolah raga. Sementara itu di ruang-ruang kelas terliaht aktifitas belajar mengajar. Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Syahrial membantah soal kabar ini. “Tidak seperti itu,” katanya mulai menjelaskan.

Menurutnya, Jumat (20/2) lalu, di Ruang Laboratorium ada monitor lab yang pecah. Sebelumnya, Lab itu dipakai praktek oleh kelas 1 Perhotelan 2 (1 PH 2). Jelas saja, untuk mencari tahu siapa yang memecahkan monitor lab itu, seisi kelas itulah yang harus ditanya. Monitor lab itu pecah diindikasi karena dipukul.
Seisi kelas 1 PH 2 tidak ada yang mengaku. Siswa yang berjumlah 41 orang, tak satu pun yang mengetahui pecahnya monitor lab itu. Tapi, Pak Kepsek masih berkeras, pelakunya ada di dalam kelas tersebut. Untuk mencari tahu cara lain pun dilakukan. Seisi kelas tersebut diberi hukuman, dengan cara dijemur. “Ya kita lakukan pembinaan, mereka disuruh berdiri di depan kantor,’ katanya.

Kepala sekolah itu membantah kalau Senin kemarin hukuman itu masih di jalankan. Menurutnya pembinaan sudah selesai karena sudah ada yang mengakuinya. “Kita cuma mengajarkan bertanggung jawab,” katanya.
Menurutnya, usai apel bendera, seisi kelas itu masih berdiri karena keinginan siswa sendiri. “Kita ambil positifnya menurut Kadis tadi, siswa ingin bertanggun jawab,” lanjutnya lagi.

Keterangan Kepsek dengan siswa berlawanan. Menurut Siswa, pecahnya monitor lab itu sejak Kamis (19/2) lalu. “Sudah dua jam kami keluar dari Lab baru, diketahui kalau ada yang pecah,” ujar seorang siswa mewakili teman-temannya. Diakui siswa, memang dari kelas itu tidak ada satu pun yang berani memecahkan monitor tersebut. “Karena memang tidak ada yang berbuat, kami tidak mengaku,” lanjutnya lagi.

Hukuman dijemur itu memang dilaksanakan pada hari Jumat. Di hari pertama, dua orang siswa roboh karena pingsan, tidak kuat lagi oleh panas. Satu orang cowok Niko, dan seorang siswi Ikra. “Saya waktu itu sakit perut,” ujar Ikra. Tidak kuat lagi berdiri di bawah panas matahari, dari pagi hingga siang, Ikra pun pingsan.
Keesokannya hukuman itu masih berlanjut. “Ya kata kepala sekolah, kalau belum ada yang mengaku masih terus akan dihukum,” ujar seorang siswa lainnya.

Hingga hari kemarin, karena siswa belum ada yang diberitahu soal pelaku yang sudah mengaku, tentu masih berjemur untuk menjalani hukuman. “Ya sekitar 30 menitan, tapi datang wartawan kami disuruh masuk,” celoteh seorang siswa lagi.
Muslim Bidin yang hadir di sekolah itu, sempat memberikan pengarahan pada siswa-siswa di kelas 1 PH 2 itu. “Kalian harus mejaga nama baik sekolah,” katanya. Menurut Muslim, yang dilakukan kepala sekolah adalah bentuk pembinaan kepada siswanya.

Kapolsekta Batam Kota AKP Robertus B Herry, mengatakan, pihak kepolisian cuma bisa melakukan pemeriksaan terhadap laporan yang diterima. Untuk melakukan proses hukum perlu adanya laporan polisi dari pihak korban. “Ya kalau ada orang tuanya yang melapor kita bisa proses,” lanjutnya.(SYA)

Sumber: http://posmetrobatam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=275&Itemid=9

0 comments: