BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 17 Maret 2009

SD Diimbau Naikkan Standar UASBN

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pada tahun kedua pelaksanaan ujian akhir sekolah berstandar nasional di jenjang SD/MI/SDLB pemerintah tetap belum mematok standar kelulusan secara nasional, sekolah-sekolah diminta untuk menaikkan standar kelulusan. Peningkatan standar kelulusan itu diharapkan bisa memacu peningkatan kualitas lulusan SD.

"Kenaikan standar kelulusan UASBN tetap diserahkan kepada sekolah. Mau naik atau tidak, itu wewenang sekolah. Tetapi kami harapkan setiap sekolah tetap menaikkan standar kelulusan, berapapun besarnya tidak masalah, yang penting ada peningkatan dari tahun lalu," kata Koordinator Ujian Nasional 2009 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi di Jakarta, Selasa (18/3).

Ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) tahun pelajaran 2008/2009 dilaksanakan pada 11-13 Mei, meliputi pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Adapun ujian susulan dilaksanakan pada 18-22 Mei. Soal UASBN ini berkomposisi 75 persen soal yang dibuat pemerintah daerah dan 25 persen dari pemerintah pusat.

Menurut Djemari, standar kelulusan SD tidak bisa dipaksakan sama secara nasional. Sebab, kondisi SD di Indonesia lebih kompleks dibanding jenjang SMP dan SMA.

"Apalagi SD ini kan masuk program wajib belajar. Jangan sampai adanya UASBN menghambat siswa SD menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Tetapi kualitas kan juga tetap diperhatikan, yakni harus mencapai standar minimal yang ditetapkan sekolah, sesuai kondisi di sekolah itu," jelas Djemari.

Menurut Djemari, berdasarkan evaluasi UASBN SD tahun ajaran 2007/2008, SD/MI di perkotaan umumnya berani mematok standar kelulusan minimal lima atau lebih. Sebaliknya, di daerah pedesaan hingga terpencil, terutama di kawasan Indonesia Timur, ada sekolah yang hanya berani mematok standar kelulusan minimal dua.

"Biarpun kenaikan standar hanya 0,1 atau 0,25, misalnya, tidak masalah. Yang penting ada kenaikan. Pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu mendukung supaya SD itu bisa semakin baik dalam pelaksanaan UASBN," kata Djemari.

HAsil UASBN, kata Djemari, bisa menjadi pemetaan mutu satuan pendidikan di jenjang SD. Karena itu, pemerintah pusat dan daerah perlu mencermatinya sebagai dasar untuk memberikan layanan dan bantuan bagi sekolah yang belum bisa memenuhi standar kelulusan minimal yang baik untuk bisa meningkatkan kondisi dan mutu sekolah.

Apalagi di SD di pedesaan, umumnya guru kelas harus mengajar mata pelajaran. Berbeda dengan di kota yang sudah memiliki guru bidang studi. Karena itu, peningkatan mutu guru untuk bisa menguasai dan menyampaikan materi bahan ajar secara baik perlu ditingkatkan.

0 comments: