BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 13 Mei 2009

UASBN SD Masih Berjalan Lancar

Tuesday, 12 May 2009
MEDAN(SI) – Hari kedua pelaksanaan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) sekolah dasar (SD) di Kota Medan secara umum berjalan lancar. Meski begitu pengawasan ujian tetap dilakukan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri menyatakan,sejatinya belum ada temuan yang mengecewakan soal kecurangan UASBN. Ini merupakan hasil pemantauannya selama dua hari, sejak Senin (11/5) hingga Selasa (12/5). Keyakinan ini diperkuat belum adanya laporan tertulis dari pengawas ujian tentang indikasi kecurangan.“ Hingga saat ini belum ada laporan tentang hal itu.Kami hanya bisa menindaklanjuti laporan tertulis dari pengawas.Kita tunggu saja,” ujarnya di ruang kerjanya kemarin.

Pelaksanaan pengawasan UASBN dilakukan secara silang. Artinya,yang boleh ada di lokasi hanya kepala sekolah dan tata usaha, selebihnya hanya pengawas. Mantan guru SMP Negeri 16 ini menambahkan bahwa pengawasan materi soal ujian sangat ketat dilakukan.“ Dikawal oleh pihak kepolisian dari provinsi.Jadi,kalau masih ada kecurangan,kami sangat sesalkan dan tidak bisa menoleransi hal itu,”tandasnya. Namun,keyakinan Hasan itu juga dibarengi pengawasan ketat,misalnya inspeksi mendadak.

Salah satu contohnya kemarin. Dia mengunjungi SD Harapan dan SD 100 Medan Amplas.Dua hari sebelumnya, dia juga sempat mendatangi SD Percobaan dan SD Medan Johor. “Semuanya baik-baik saja dan berjalan lancar,”ungkapnya. Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Panitia UASBN Sumut HM Hermasyur menyatakan, soal indikasi kecurangan dalam pelaksanaan UASBN merupakan pertaruhan harga diri tenaga pendidik. Dia mengungkapkan,sebagai tenaga pendidik, guru harus menunjukkan moral yang baik kepada siswanya.

Guru harus tetap menjunjungnilaikejujuranyangbenaryang selama ini selalu dikumandangkan. “Kalau ada guru yang membantu siswanya mengerjakan soal-soal UASBN dengan memberikan kunci jawaban, artinya guru itu telah mengajarkan kepada siswanya untuk berbuat hal yang tidak baik. Di sinilah diuji tingkat moral para guru itu,apakah lebih memikirkan gengsi sekolah atau moral anak bangsa untuk masa depan,”ungkapnya. Hermansyur menambahkan, tujuan utama UASBN untuk mengetahui pencapaian kompetensi lulusan siswa SD secara nasional.

Terutama pada mata pengajaran bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). “Jadi, kalau ada pihak-pihak yang mengatakan USBN sebaiknya dihapuskan saja, itu tidak tepat.Bagaimana kita akan menentukan arah langkah pendidikan kita ke masa yang akan datang kalau dari sekarang tidak memiliki dasar sebagai patokan,”paparnya.

Hasil UASBN ini akan sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan karena menyangkut empat hal pokok, yakni pemetaan mutu program pada satuan pendidikan,dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, juga menjadi dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan. “Di antara keempat hasil UASBN tersebut, akan terlihat denganjelasmutupendidikandasarkita di seluruh Indonesia,”paparnya.

Meski disebut pelaksanaan UASN berjalan lancar,menyeruak kabar ada kecurangan. Ini terkuak saat salah seorang murid SD di salah satu sekolah ternama di Jalan Brigjen Katamso menyatakan bahwa mendapat jawaban soal saat ujian berlangsung. Hal yang sama juga diduga dialami murid SD Jalan Sei Petani. Begitu dikonfirmasi kepada pihak sekolah di Jalan Brigjen Katamso, mereka menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.“Tidak ada hal itu di sekolah saya, tapi saya tidak tahu kalau dari para pengawas.Siapa tahu ada anaknya yang sekolah di sini.

Namanya juga perhatian. Saya rasa juga sekolah lain ada yang membantu muridnya.Namun, di sini tidak ada,”ungkap pria yang enggan namanya dikorankan saat ditelepon kemarin sore. Dia juga mengaku sempat dihubungi Dinas Pendidikan.“Saya dipanggil pihak yayasan, jadi saya bingung menjawabnya,”pungkasnya. (nina realita)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/237843/37/

0 comments: